Selasa, 15 Januari 2019

Berikut Catatan Khusus dari Promosi Wisata Indonesia di Norwegia

Promo pariwisata KBRI Oslo pada pameran pariwisata paling besar Reiselivsmessen yang diselenggarakan di Telenor Ajang, Oslo, Norwegia, 11-13 Januari 2019, mendulang sukses. Hal tersebut tampak dari jumlahnya pesanan paket wisata ke Tanah Air.

Duta Besar RI, Todung Mulya Lubis di antara pembukaan anjungan KBRI Oslo menjelaskan keterlibatan Indonesia dalam salah satunya pameran wisata paling besar di lokasi Nordik itu adalah sisi dari diplomasi ekonomi sekaligus juga usaha berkepanjangan supaya Indonesia masih eksis dalam radar tujuan wisata favorit buat masyarakat Norwegia.

Pelaksana Manfaat Penerangan serta Sosial Budaya KBRI Oslo, Nina Evayanti, dikutip Pada, Senin (14/1/2019), menjelaskan pada pameran kesempatan ini, KBRI Oslo bekerja bersama dengan travel agent yang berpusat di Oslo untuk isi serta mendiseminasikan info wisata di Tanah Air. Beberapa salah satunya ialah Raja Ampat, Pulau Komodo, Danau Toba, serta Candi Borobudur.

Selanjutnya, Todung menjelaskan jadi pekerjaan bersama dengan untuk mengawasi serta menolong beberapa "Indonesianis" di Norwegia yang teratur berwisata ke Indonesia serta selalu berusaha maksimal menjaring wisawatan mungkin Norwegia untuk bertandang ke Indonesia.

"Telah saatnya kita memberikan perhatian semakin besar pada fragmen pasar ini yang butuh di dukung penuh oleh pemerintah serta semua pemangku kebutuhan, terutamanya mengingat besarnya kekuatan devisa dari high-quality tourist dari Norwegia," katanya.

Selain itu, Pelaksana Manfaat Ekonomi I KBRI Oslo Wisnu Lombar Dwinanto menjelaskan saat pameran mencatat terdapatnya pertanyaan pengunjung berkaitan musibah alam, kecelakaan moda transportasi, rumor terorisme, violent extrimism, serta keresahan sosial yang diliput oleh alat.

Peluang itu digunakan untuk menyerbarluaskan info berkaitan usaha penanggulangan dan usaha mencegah yang dikerjakan pemerintah, industri pariwisata, serta beberapa pihak berkaitan, sekaligus juga memberikan keyakinan mereka jika Indonesia masih tetap jadi tempat yang nyaman dan aman untuk berwisata.

Tidak hanya memberi info kekuatan pariwisata di Indonesia, pengunjung pameran pun berpeluang lihat tarian tradisionil yang dibawakan diaspora Indonesia di Oslo.

Tarian tradisionil Cendrawasih, Renggong Manis, Manuk Rawa, Sekar Jagat, serta Pakarena disuguhi Grup Krama Bali Norwegia, Team Tari Anak Indonesia serta Nina Elang saat pameran sudah memikat pengunjung. Ada juga promo produk serta kuliner nusantara hasil kerjasama KBRI Oslo serta importir produk Indonesia Scanesia sebagai "magnet" pameran.

Menurut World Bank, GDP Norwegia adalah salah satunya yang paling tinggi dalam dunia, yakni seputar 78 ribu dolar AS. Masyarakat Norwegia diketahui mempunyai kebiasaan liburan ke luar negeri, terpenting saat musim panas, dimana lebih dari 60 % masyarakatnya pilih untuk liburan ke luar negeri.

Menurut sumber Federasi Perusahaan-Perusahaan Norwegia (Virke), wisatawan Norwegia dikenal juga mempunyai daya beli yang tambah tinggi dibanding wisatawan asing dari negara Eropa yang lain. Rata-rata wisatawan Norwegia membelanjakan seputar 4.300 dolar AS/perjalanan, yang 90 prosentasenya dihabiskan untuk kuliner, fasilitas, serta ticket atraksi.

Pameran yang diprediksikan menggandeng semakin banyak pengunjung dibanding tahun awal mulanya, yakni 42.360 orang itu, membawa hasil riil serta terarah. Hal tersebut diikuti jumlahnya pemesanan paket-paket wisata yang di tawarkan serta prinsip pengunjung berwisata ke Indonesia.
Baca juga:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar