Selasa, 19 Februari 2019

Perlu Diketahui Sikap Pemilik dan Mitra Kapal Dinilai Tak Konsisten

Perbuatan tidak setuju yg dilaksanakan pemilik serta partner kapal pada peraturan pengelola Pelabuhan Tawau yg baru dianggap gak berkesinambungan. Dikarenakan, perbuatan tidak setuju dengan mengerjakan berhenti serta gak mengerjakan penyeberangan Nunukan-Tawau serta demikian sebaliknya tak dilaksanakan semuanya.

“Sikap pemilik serta partner kapal itu jelas sekali kelihatan. Tak kompak. Ada yg sepakat serta ada yg tak, ” papar Armin, salah seseorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yg bekerja di satu diantaranya lembaga vertikal di Kabupaten Nunukan terhadap Radar Nunukan, Selasa (20/12) .

Selayaknya, susulnya, bila memang pengin tegas, sejak mulai awal ada peraturan baru itu tidak perlu beroperasi. Tutup hingga pihak pengelola yg ada memohon. Namun ini tak. Argumen kemanusiaan, terus ikut melintas ke Tawau. Parahnya kembali, agen kapal terus membuka serta mendaftar tiap-tiap penumpang yg ada. “Ya, bila memang tak sukai dengan peraturan pengelola pelabuhan Tawau yg baru, tegas tak terima layanan. Namun, ini tak. Terus terima penumpang, ” kesalnya.
Baca Juga:

Menurut dia, sikap plin planning pemilik serta partner tiket kapal ini berubah menjadi perhatian pengelola Pengelola Pelabuhan Tawau yg baru. Mereka menilainya apabila peraturan yg dipraktekkan itu di terima penumpang. Dikarenakan, ada-ada saja layanan. “Selama penyeberangan berjalan, pihak pengelola itu udah bisa membuat barang untuk bukti apabila penumpang asal Indonesia itu bisa. Buktinya beberapa saat kapal terus beroperasi kok, ” pungkasnya.

Jafar, salah seseorang partner kapal tak menolak pengakuan itu. Dikarenakan, realita di lapangan memang benar ada pemilik kapal yg malahan beri dukungan peraturan pengelola Pelabuhan Tawau yg baru. Demikian juga dengan partner kapal. “Memang ada yg tak kompak. Diam-diam berikan support ke pihak Malaysia. Terutama pemilik kapal. Ada yg cuma pikirkan bisnisnya. Bukan pikirkan beberapa orang yang mencari penghidupan di kapalnya, ” papar Jafar.

Salah seseorang pemilik kapal, yg memohon namanya gak dimaksud mengemukakan, bentuk support pada partner kapal itu udah dilaksanakan. Satu diantaranya berhenti berlayar. Beberapa saat udah dilaksanakan dengan impian memperoleh perhatian. Itu udah dilakukan. “Kalau dijelaskan tak kompak itu salah. Kami udah kompak tak berlayar serta melayani penumpang ikut awal mulanya. Namun, tuntutan penumpang itu ada. Izin kami dapat dicabut bila tak melayani penumpang, ” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar